Fenomena Gincu dalam Cerpen Indonesia Bertajuk Gincu

  • Imron Amrullah Universitas Dr. Soetomo
  • Imayah Imayah Universitas Dr. Soetomo
Keywords: perempuan, gincu, pandangan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola pikir masyarakat terhadap penggunaan gincu oleh perempuan di tengah masyarakat Indonesia. Gejala ini dikaji berdasarkan ideologi dan penyebabnya dengan menggunakan teori New Historicism. Hasil penelitian menun jukkan bahwa penggunaan gincu di tengah masyarakat Indonesia memiliki ragam dampak dan konon dampak yang diakibatkan adalah dampak negatif. Fenomena sosial seperti ini mengakibatkan perempuan Indonesia terkukung dengan persepsi yang klasik. Ada tiga penyebab yang menyebabkan perempuan yang mengguakan gincu mendapatkan persepsi negatif, yaitu: pandangan yang merendahkan perempuan, ketergantungan perempuan, dan kemiskinan serta rendahnya pendidikan perempuan. Teks fiksi yang mendukung maskulinitas dan mengabaikan feminisme menjadikan penelitian ini lebih menarik untuk dikaji. Dalam kehidupan sosial, tidak seharusnya perempuan terbelenggu dengan persepsi klasik yang semakin merugikan diri perempuan.

References

Aminuddin. 1996. “Metode Kualitatif dalam Penelitian Karya Sastra” dalam Aminuddin. Pengembangan Penelitian 26 LITERA, Volume 12, Nomor 1, April 2013.
Arivia, Gadis. 2000. Jurnal Perempuan 15: Gender. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Barry, P. 2010. Pengantar Komprehensif Teori Sastra dan Budaya: Beginning Theory. Yogyakarta: Jalasutra.
Budiman, H. (2002). Lubang Hitam Kebudayaan. Kanisius.
Brannigan, John. 1999. “’Introduction: History, Power and Politics in Literary Artifact” in in Julian Wolfreys (ed.). Literary Theories. New York: New York University Press. Brata,
Budianta, M. (2006). Budaya, Sejarah, dan Pasar: New Historicism dalam Perkembangan Kritik Sastra.” Jurnal Susastra, 3, 1-19.
Damono, Sapardi Djoko. (1979). Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Balai Bahasa.
Darni, D. (2013). “Fenomena Perdagangan Perempuan dalam Fiksi Jawa Modern.” LITERA, 12(1).
Endraswara, S. 2015. Etnologi Jawa: Penelitian, Perbandingan, dan Pemaknaan Budaya. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Purwanto, B. (2001). “Historisme Baru dan Kesadaran Dekonstruktif: Kajian Kritis Terhadap Historiografi Indonesiasentris.” Humaniora, 13(1), 29-44.
Suparto. 2007. Astirin Mbalela. Yogyakarta: Narasi.
Susanti, R. (2010). Pendekatan New Historicism dalam Novel Glonggong Karya Junaedi Setiyono. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Rachmah, Ida. (2004). Jurnal Perempuan 41: Seksualitas. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Published
2019-09-03