MAKNA SIMBOL ARSITEKTUR RUMAH: PEMERTAHANAN GLOSARIUM KEBUDAYAAN SUKU SASAK
MAKNA SIMBOL ARSITEKTUR RUMAH: PEMERTAHANAN GLOSARIUM KEBUDAYAAN SUKU SASAK
Abstract
Penelitian ini beranjak dari terus berkembangnya pembauaran perilaku masyarakat suku asli pulau Lombok dengan dunia luar khusunya dibidang arsitektur rumah yang dibangun. Perkembangan arsitektur tersebut merupakan suatu hal yang sangat baik, tetapi di sisi lainnya berbotensi memudarkan nilai filosofis dan makna yang terkandung di dalam model penerapan perilaku pembangunan tempat tinggal oleh masyarakat suku Sasak untuk menjaga keharmonisan antar masyarakat dan alam sekitarnya. Potensi-potensi yang bisa saja terjadi inilah kemudian khendak divalidasi apakah sudah terjadi, sejauhmana atau bagaimana masyarakat setempat mempertahankan makna dalam kebudayaannya sendiri. Makna yang terkandung kemudian dideskripsikan untuk kemudian dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak dan bidang keilmuan dalam rangka mewujudkan harmonisasi dan keindahan perilaku di tengah masyarakat dan alam sekitar. Hasil penelitian ini kemudian dapat juga dikembangkan menjadi sumber belajar kontekstual bagi masyarakat setempat. Penelitian ini mengandung deskripsi makna dalam simbol arsitektur rumah suku Sasak serta mekanisme pemertahanan kebudayaan dan bahasa serta solusi dalam pemertahana bahasa arsitektur budaya masyarakat. Penulis dalam kajian ini menggunakan pendekatan semiotika dan antropologi serta pemertahanan bahasa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode cakap dengan teknik cakap semuka, serta dikombinasikan dengan teknik rekam dan teknik catat. Berdasarkan pengkajian objek penelitian ditemukan data arah mata angin dan simbol-simbol arsitektur khas suku Sasak yang memiliki makna unik dalam kehidupan masyarakat Sasak, desa Perina, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara barat.
References
Ashadi. 2002. Kajian Makna dalam Arsitektur dan Paham-Paham yang Mempengaruhinya. Jakarta Pusat: Arsitektur UMJ Press
Asriningsari, Ambrini dan Umaya, Zazla Maharani. 2012. Semiotika: Teori dan Aplikasinya dalam Karya Sastra. Semarang. IKIP Semarang Press.
Azeharie dan Sari. 2020. Masyarakat Multikultural Dan Dinamika Budaya. Depok; PT Rajagrafindo Persada.
Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.
https://www.google.com/search?q=gambar+denah+rumah+beserta+keterangannya&client=firefox-b-d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjV1bLnm_D6AhUFT3wKHT6NAaMQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1525&bih=718&dpr=0.9#imgrc=gRhIgqWupJXJoM&imgdii=Fe1cvUIuM1E5LM, diakses pada September 2022
Pudjitriherwanti, dkk. 2019. Ilmu Budaya: Dari Strukturalisme Budaya Sampai Orientalisme Kontemporer: Banyumas; CV. Rizquna.
Setiadi, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Thalib, Abdullah A. 2018. Filsafat Hermeneutika dan Semiotika. Palu. LPP-Mitra Edukasi.
Wibowo. 2006. Semiotika: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Penulisan Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Jakarta.
Willian, Sudirman. 2010. Pemertahanan Bahasa dan Kestabilan Kedwibahasaan pada Penutur Bahasa Sasak di Lombok. Jakarta: Unika Atma Jaya.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Open Access Policy
This is an open access journal which means that all content is freely available without charge to the users or their institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles, or use them for any other lawful purpose, without asking prior permission from the publisher or the author. This is in accordance with the BOAI definition of open access.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.