MAKNA SIMBOL ARSITEKTUR RUMAH: PEMERTAHANAN GLOSARIUM KEBUDAYAAN SUKU SASAK

MAKNA SIMBOL ARSITEKTUR RUMAH: PEMERTAHANAN GLOSARIUM KEBUDAYAAN SUKU SASAK

  • Ahmad Sam'un Universitas Qamarul Huda Badaruddin (UNIQHBA) Bagu
  • Selamet Riadi
  • Idham Idham
Keywords: semiotika, antropologi, simbol, makna, pemertahanan.

Abstract

Penelitian ini beranjak dari terus berkembangnya pembauaran perilaku masyarakat suku asli pulau Lombok dengan dunia luar khusunya dibidang arsitektur rumah yang dibangun. Perkembangan arsitektur tersebut merupakan suatu hal yang sangat baik, tetapi di sisi lainnya berbotensi memudarkan nilai filosofis dan makna yang terkandung di dalam model penerapan perilaku pembangunan tempat tinggal oleh masyarakat suku Sasak untuk menjaga keharmonisan antar masyarakat dan alam sekitarnya. Potensi-potensi yang bisa saja terjadi inilah kemudian khendak divalidasi apakah sudah terjadi, sejauhmana atau bagaimana masyarakat setempat mempertahankan makna dalam kebudayaannya sendiri. Makna yang terkandung kemudian dideskripsikan untuk kemudian dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak dan bidang keilmuan dalam rangka mewujudkan harmonisasi dan keindahan perilaku di tengah masyarakat dan alam sekitar. Hasil penelitian ini kemudian dapat juga dikembangkan menjadi sumber belajar kontekstual bagi masyarakat setempat. Penelitian ini mengandung deskripsi makna dalam simbol arsitektur rumah suku Sasak serta mekanisme pemertahanan kebudayaan dan bahasa serta solusi dalam pemertahana bahasa arsitektur budaya masyarakat. Penulis dalam kajian ini menggunakan pendekatan semiotika dan antropologi serta pemertahanan bahasa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode cakap dengan teknik cakap semuka, serta dikombinasikan dengan teknik rekam dan teknik catat. Berdasarkan pengkajian objek penelitian ditemukan data arah mata angin dan simbol-simbol arsitektur khas suku Sasak yang memiliki makna unik dalam kehidupan masyarakat Sasak, desa Perina, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara barat.

References

Alwi Hasan, Dkk. 2014. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta Timur: Balai Pustaka.

Ashadi. 2002. Kajian Makna dalam Arsitektur dan Paham-Paham yang Mempengaruhinya. Jakarta Pusat: Arsitektur UMJ Press

Asriningsari, Ambrini dan Umaya, Zazla Maharani. 2012. Semiotika: Teori dan Aplikasinya dalam Karya Sastra. Semarang. IKIP Semarang Press.

Azeharie dan Sari. 2020. Masyarakat Multikultural Dan Dinamika Budaya. Depok; PT Rajagrafindo Persada.
Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

https://www.google.com/search?q=gambar+denah+rumah+beserta+keterangannya&client=firefox-b-d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjV1bLnm_D6AhUFT3wKHT6NAaMQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1525&bih=718&dpr=0.9#imgrc=gRhIgqWupJXJoM&imgdii=Fe1cvUIuM1E5LM, diakses pada September 2022

Pudjitriherwanti, dkk. 2019. Ilmu Budaya: Dari Strukturalisme Budaya Sampai Orientalisme Kontemporer: Banyumas; CV. Rizquna.

Setiadi, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Thalib, Abdullah A. 2018. Filsafat Hermeneutika dan Semiotika. Palu. LPP-Mitra Edukasi.

Wibowo. 2006. Semiotika: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Penulisan Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi. Jakarta.

Willian, Sudirman. 2010. Pemertahanan Bahasa dan Kestabilan Kedwibahasaan pada Penutur Bahasa Sasak di Lombok. Jakarta: Unika Atma Jaya.
Published
2024-06-23