MAKNA KULTURAL DALAM LEKSIKON PERHIASAN PENGANTIN SUNDA PRIANGAN: KAJIAN ETNOLINGUISTIK

  • Elda Mnemonica Rosadi Universitas Pendidikan Indonesia
  • Retty Isnendes Universitas Pendidikan Indonesia
  • Mahmud Fasya Universitas Pendidikan Indonesia
Keywords: makna kultural, leksikon, etnolinguistik, perhiasan, sunda

Abstract

Pernikahan adat Sunda khususnya di daerah Priangan memiliki perhiasan pengantin Sunda yang kaya akan makna kultural Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna leksikal dan makna kultural dalam perhiasan pengantin putri Sunda Priangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dekriptif dengan pendekatan etnolinguistik. Data penelitian ini berupa ekspresi verbal dan non-verbal yang ada dalam perhiasan pengantin putri Sunda Priangan. Sumber penelitian ini berasal dari informan pemilik usaha rias pengantin dan perias pengantin di daerah Garut dan Bandung.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian Terdapat 13 data verbal yang dijadikan sebagai sumber data dalam leksikal perhiasan pengantin Sunda, Adapun secara kultural tradisi ini dapat terlihat dari salah satu aspek spiritual yaitu menjadi sebua harapan dan doa dari para leluhur dan masyarakat Sunda

 

Kata kunci : makna kultural, leksikon, etnolinguistik, perhiasan, sunda, priangan.

 

References

Amelia, N. F., & Syaifudin, A. (2020). Makna Kultural Dalam Satuan Lingual Rias Pengantin Pemalang Putri. Jurnal Sastra Indonesia, 184-191.

Desiana, F. I., & Dienaputra, R. D. (2019). Akulturasi budaya Sunda dan Jepang melalui penggunaan Igari Look dalam tata rias Sunda siger. PATANJALA (Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya) Vo.11 No.1, 149-163.

Hardiyanto. (2008). Leksikologi : Sebuah Pengantar. Kanwa Publisher.



Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi Jilid II. PT. Rineka Cipta.

Lestari, R. D., & Saripah, I. (2019). Strengthening cultural values through innovative learning of Sunda Siger bridal make up in West Java vocational education. 2nd International Conference on Arts and Design Education (ICADE 2019) (pp. 222-229). Atlantis Press.

Moleong, L. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Nirmalasari, Y. (2018). Pola kalimat bahasa Indonesia tulis pembelajar BIPA tingkat pemula asal Tiongkok di Universitas Ma Chung Tahun 2018. KLAUSA (Journal of Linguistics, Literature, and Language Learning) Volume 2 No.1, 41-50.

Nirmalasari, Y. (2020). Pola argumen mahasiswa Jurusan Bahasa Mandarin. KLAUSA (Journal of Linguistics, Literature, and Language Learning) Vol. 04 No.1, 59-67.

Ramadhanty, N. R. (2019). elibrary Unikom. Retrieved June 19, 2021, from elibrary.unikom.ac.id: https://elibrary.unikom.ac.id/view/creators/Ramadhanty=3ANur_Rizqa=3A=3A.html

Roveneldo. (2018). Kajian makna pada aksesori pakaian adat Lampung Pepadun. Sirok Bastra, 139-150.

Rudiyanto, Rais, W. A., & Purnanto, D. (2020). Tinjauan etnolinguistik: Makna kultural dalam tradisi "Sranan" sebagai wujud kearifan lokal masyarakat petani pegunungan di Kebumen. Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS) (pp. 543-552). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Saifullah, A. R. (2018). Semantik dan dinamika pergulatan makna. PT Bumi Aksara.

Santosa, R. (2017). Metode penelitian kualitatif kebahasaan. UNS Press.

Sibarani, R. (2015). Pendekatan antropolinguistik terhadap kajian tradisi lisan. Retorika : Jurnal Ilmu Bahasa, 1-17.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Published
2022-02-26