POTENSI SASTRA PARIWISATA DI TELAGA SARANGAN

  • Ardi Wina Saputra Widya Mandala Chatolic University
  • Rustiati Rustiati Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Madiun
Keywords: sastra, pariwisata, Telaga Sarangan

Abstract

Sastra merupakan salah satu potensi yang dapat digunakan untuk mengembangkan pariwisata. Mengolaborasikan dua disiplin ilmu yaitu sastra dan pariwisata merupakan upaya untuk mengoptimalisasi budya sekaligus mengoptimalisasi potensi wahana wisata yang dikaitkan dengan kesusastraanya. Telaga Sarangan merupakan salah satu tempat wisata yang potensial dan ikonik di wilayah Jawa Timur, sayangnya potensi sastra di wisata ini belum digali secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi sastra pariwisata di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Metode penelitianya menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mereduksi alur pikir studi sastra pariwisata dari Yosep Yapi Taum. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat Telaga Sarangan yang diperoleh melalui transkripsi wawancara sesepuh sekaligus budayawan di Sarangan, dan juga hasil observasi terhadap kondisi fisik Telaga Sarangan. Hasil penelitian ini adalah optimalisasi potensi pengembangan wahana wisata Telaga Sarangan berdasarkan potensi sastra yang telah mengakar di dalamnya. Optimalisasi tersebut dapat ditinjau dari segi lokasi, kuliner, dan wahana wisata lain yang dapat dijadikan rujukan pengembangan berdasarkan cerita rakyat Telaga Sarangan.

References

Amrullah, I., & Imayah, I. (2019). Fenomena gincu dalam cerpen Indonesia bertajuk gincu. KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra), 3(01), 1-6.

Brown, C. K. (2000). Encylopedia of travel literature. Santa Barbara: ABC-CLIO.

Ferdinal, Eros. D, & Rizano. G. (2019). Buku panduan pengembangan wisata sastra Siti Nurbaya. Padang: LPTIK Universitas Andalas.

Filipa P. & Ribeiro, R. B. (2014) “Special issue languages, literature and tourism”. Dos Algraves: A Multidiciplinary. e-Journal no. 24 –2014 ESGHT-University of The Algarve, Portugal.

KEMENPAR. (2016). Laporan akuntabilitas kinerja kementerian pariwisata. Kementerian Pariwisata.

KEMENPAR. (2019). Laporan akuntabilitas kinerja kementerian pariwisata. Kementerian Pariwisata.

Melton, J. A. (2002). Mark Twain, travel books tourism: the tide of a great popular movement. The University of Alabama Press.

Putra, I N.S. (2009). “Literary tourism: kajian sastra dengan pendekatan pariwisata”. Dalam I Wayan Pastika, Maria Matildis Banda, I Made Madia (Eds). Nuansa Bahasa Citra Sastra Pedalaman dan Pembaruan dalam Kajian Bahasa dan Sastra. Pustaka Larasan.

Saputra, A. W. (2019). Penyusunan laman menulis berita untuk kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik SMA. KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra), 3(2), 89-97.

Setiowati, E. (1994). Cerita rakyat di sekitar telaga Sarangan dan kemungkinan sumbanganya bagi kesusastraan dan pendidikan di Indonesia. Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan. Rosda.

Sunarti, S.(2020). “Pemberdayaan cerita rakyat untuk pengembangan destinasi wisata yang berbasis kekayaan budaya Indonesia”. Dalam Novi Anoegrajekti, Djoko Saryono, dan I Nyoman Darma Putra. Sastra Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius.

Taum, Y.Y. (2020). “Destinasi wisata sastra sebagai bidang kajian: beberapa prinsip dan prospek”. Dalam Novi Anoegrajekti, Djoko Saryono, dan I Nyoman Darma Putra. Sastra Pariwisata. Yogyakarta: Kanisius.

Watson, N.J (2006). The literary tourist readers and places in Romantic and Victorian Britain. Basingstoke: Palgrave Macmillan.
Published
2022-02-26